PENGERTIAN
DISKUSI DAN MACAM - MACAM DISKUSI
1. PENGERTIAN DISKUSI DAN
MACAM-MACAM DISKUSI
Diskusi merupakan salah satu bentuk
kegiatan wicara. Dengan berdiskusi kita dapat memperluas pengetahuan serta
memperoleh banyak pengalaman – pengalaman.
Diskusi adalah suatu pertukaran
fikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan dengan
tujuan mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang
melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok
dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi. Tugas ketua diskusi
adalah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan inat anggota untuk
menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta mengemukakan
kesimpulan hasil diskusi.
Adapun jenis-jenis diskusi antara
lain ialah :
1.1 Seminar
A. Pengertian
Seminar bisa diartikan sebuah bentuk
pengajaran akademis (pembahasan masalah secara ilmiah). Baik diberikan di
sebuah universitas, oleh organisasi tertentu atau diberikan oleh profesional.
Kata seminar itu sendiri berasal dari kata Latin yaitu seminarum, yang artinya
“tanah tempat menanam benih”.
Seminar biasanya fokus pada sebuah
suatu topik tertentu yang khusus (sama seperti training), di mana mereka yang
hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Namun, seminar seringkali dilaksanakan
dalam bentuk dialog dengan moderator, atau melalui sebuah presentasi hasil
penelitian dalam bentuk yang formal. Kadang kala ada sesion debat dan ada kala
berbagi pengalaman, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari.
Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena
itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan
yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan
resolusi atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpangkal
pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa
orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu
panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia
penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara
teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat
luas. Pada awal seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang
berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian
hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas permasalahan
lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub pokok
bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi,
di bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok,
disusun suatu perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh
suatu tim perumus yang ditunjuk.
Pembahasan dalam seminar memakan
waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah. Apabila para pembicara tidak
dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak dipergunakan untuk pembahasan
yang kurang penting. Oleh karena itu, dibutuhkan pimpinan kelompok yang
menguasai persoalan sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah.
Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil
pembicaraan sehingga apa yang akan dibicarakan selanjutnya sudah terarah.
Pastinya, jika anda berperan sebagai
peserta, anda harus siap menulis apa yang ingin anda tanyakan atau yang belum
anda pahami dari apa yang dibahas oleh si pembicara. Karena memang anda harus
mendapat sesuatu dan hasil, bukan? Hal ini harus anda lakukan mengingat anda
sama sekali tidak akan praktek pada saat acara berlangsung.
B. Penggunaan Seminar
Seminar akan efektif bila:
1. Tersedia waktu yang cukup untuk
membahas persoalan.
2. Problema sudah dirumuskan dengan
jelas.
3. Para peserta dapat diajak
berfikir logis.
4. Problema memerlukan pemecahan
yang sistematis.
5. Problema akan dipecahkan secara
menyeluruh.
6. Pimpmnan sidang cukup terampil
dalam mcnggunakan metode ini.
7. Kelompok tidak terlalu besar
sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam berpendapat.
C. Kelebihan dan kelemahan :
a. Kelebihan :
1. Membangkitkan pemikiran yang
logis.
2. Mendorong pada analisa
menyeluruh.
3. Prosedurnya dapat diterapkan
untuk berbagai jenis problema.
4. Membangkitkan tingkat konsentrasi
yang tinggi pada diri peserta.
5. Meningkatkan keterampilan dalam
mengenal problema.
b. Kelemahan :
1. Membutuhkan banyak waktu.
2. Memerlukan pimpinan yang
terampil.
3. Sulit dipakai bila kelompok
terlalu besar.
4. Mengharuskan setiap anggota
kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
5. Mungkin perlu dilanjutkan pada
diskusi yang lain.
1.2 Training
Definisi/Pengertian Training
Training jika diartikan dalam bahasa
Indonesia artinya pelatihan. Dengan definisi seperti itu sudah sangat jelas
bahwa kita benar-benar akan praktek. Training bersifat “learning by doing”,
dipandu oleh si pelatih dan anda praktik apa yang diajarkan. Ini bagus untuk
anda yang ingin menguasai sebuah topik tertentu. Misalnya ada pelatihan bisnis
online, anda akan belajar bukan sebatas teori melainkan anda juga pasti
praktek. Mulai dari reserch keyword, mengetahui jumlah pesaing, membuat
website, artikel marketing, branding, dll.
Lebih rincinya, berikut adalah
beberapa pengertian yang bisa anda tarik untuk sebuah acara yang di sebut
training :
· Tujuannya untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para target / sasaran (Karyawan,
Direktur, Manager, dll);
· Obyeknya seorang atau sekelompok
orang;
· Sasarannya untuk memberikan pemahaman,
pengetahuan, dan keterampilan kepada target sesuai dengan kebutuhan
masing-masing (Karyawan, Direktur, Manager, dll);
· Prosesnya mempelajari dan
mempraktekkan apa yang menjadi topik sesuai dengan prosedur sehingga menjadi
kebiasaan;
· Hasilnya bisa segera terlihat
karena memang langsung praktek. Sehingga ada perubahan yang memungkinkan
tercipta setelah mengikuti acara training tersebut
1.3 Sarasehan / Simposium
A. Pengertian
Artikata.com memberikan pengertian
simposium sebagai :
1. Pertemuan dengan beberapa
pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang
beberapa aspek dari topik yang sama;
2. Kumpulan pendapat tentang
sesuatu, terutama yang dihimpun dan diterbitkan;
3. Kumpulan konsep yang diajukan
oleh beberapa orang atas permintaan suatu panitia.
Secara Umum, Simposium adalah
serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin.
Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan
aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi,
suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek
disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri
dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), di bawah
pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai
berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan
pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil
simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah,
sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja.
B. Penggunaan Simposium
Simposium dapat digunakan :
1. Untuk mengemukakan aspek-aspek
yang berbeda dari suatu topik tertentu.
2. Jika kelompok peserta besar.
3. Kalau kelompok membutuhkan
keterampilan yang ringkas.
4. Jika ada pembicara yang memenuhi
syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).
C. Kelebihan dan Kelemahan :
a. Kelebihan :
1. Dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil.
2. Dapat mengemukakan informnasi
banyak dalam waktu singkat.
3. Pergantian pembicara menambah
variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik.
4. Dapat direncanakan jauh
sebelumnya.
b. Kelemahan :
1. Kurang spontanitas dan
kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2. Kurang interaksi kelompok.
3. Menekankan pokok pembicaraan.
4. Agak terasa formal.
5. Kepribadian pembicara dapat
menekankan materi.
6. Sulit mengadakan kontnol waktu.
7. Secara umum membatasi pendapat
pembicara.
8. Membutuhkan perencanaan
sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.
9. Cenderung dipakai secara
berlebihan.
1.4 Diskusi Panel
A. Pengertian
Panel merupakan salah satu bentuk
diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung.
Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh
seorang moderator.
Para panelis berdiskusi sedemikian
rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti pembicaraan mereka. Pengunjung
hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar
jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi
panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan
harus dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai
perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari
perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum
kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah
orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga
memegang penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan
dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis.
Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak
perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan. Bahkan perbedaan pendapat
itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat
berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi,
melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi.
Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk
mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar
tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan.
B. Penggunaan Panel
Anda dapat menggunakan panel kalau :
1. Ingin mengemukakan pandapat yang
berbeda-beda.
2. Ingin memberi stimulus para
pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.
3. Ada panelis yang memenuhi syarat.
4. Pembicaraan terlalu luas untuk
didiskusikan dalam kelompok itu.
5. Ingin mengajak pendengar melihat
“ke dalam” tetapi tidak menginginkan tanggapan secara verbal.
6. Ada moderator yang cakap, yang
dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang dibicarakan.
C. Kelebihan dan Kelemahan :
a. Kelemahan :
1. Membangkitkan pikiran.
2. Mengemukakan pandangan yang
berbeda-beda.
3. Mendorong ke analisis lebih
lanjut.
4. Memanfaatkan para ahli untuk
berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.
b. Kelebihan :
1. Mudah tersesat bila moderator
tidak terampil.
2. Memungkinkan panelis berbicara
terlalu banyak.
3. Tidak memberi kesempatan peserta
untuk berbicara.
4. Cenderung menjadi serial pidato
pendek.
5. Membutuhkan persiapan yang cukup
masak.
1.5 Rapat
Pengertian
Apa yang dimaksud dengan Rapat ?
1. Rapat, merupakan suatu bentuk
media komunikasi kelompok resmi yang bersifat tatap muka, yang sering diselenggarakan
oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah.
2. Rapat merupakan alat untuk
mendapatkan mufakat, melalui musyawarah kelompok.
3. Rapat merupakan media yang dapat
dipakai unttuk pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat.
4. Rapat merupakan pertemuan antara
para anggota di lingkungan kantor/ perusahaan/organisasi sendiri untuk
membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Rapat merupakan alat/media
komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting,
diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk
mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat
merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan
dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai
permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat
dirumuskan.
Walaupun rapat merupakan aktivitas
yang sangat penting, namun sering kita temukan beberapa permasalahan dalam
rapat, dimana kita sering mendengar adanya keluhan dari pengawai,”Apa sih,
gunanya rapat?”. Artinya adanya keterpaksaan anggota organisasi untuk mengikuti
rapat karena rapat dianggap tidak perlu, membuang-buang waktu.
Hal ini terjadi karena pengelolaan
rapat yang kurang tepat antara lain:
1. Para anggota organisasi terlalu
sering diminta mengikuti rapat tanpa dipertimbangkan, siapa yang sebenarnya dan
seharusnya terlibat dalam rapat.
2. Rapat hanya dijadikan alat
pembenaran ide atau kehendak pimpinan.
3. Hasil rapat tidak pernah
ditindak-lanjuti atau hanya berhenti pada tataran ide saja, tanpa pernah
diusahakan untuk direalisasikan.
1.6 Kongres
Pengertian
Secara umum, apabila kita mendengar
kata kongres, pastilah terkait dengan sebuah partai politik. Seperti Kongres
Partai Demokrat, Kongres Partai Gerinda, Kongres Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP), dan yang lainnya. Sesungguhnya apa sieh kongres itu? Apakah
setiap orang bisa memberikan sebuah pengertian yang jelas tentang kongres tersebut?
Belum tentu. oleh karena itu, mari coba simak pengertian kata
"kongres" berikut.
Menurut artikata.com, kongres dapat
didefinisikan sebagai berikut :
1. pertemuan besar para wakil
organisasi (politik, sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan
mengenai pelbagai masalah; muktamar; rapat besar;
2. pertemuan wakil-wakil negara
untuk membicarakan satu masalah;
3. (politik) dewan legislatif yg
terdiri atas senat dan dewan perwakilan di Amerika Serikat, yang pada dasarnya
bertugas mengawasi dan mencocokkan kegiatan pemerintah.
Sebelum Anda mengadakan sebuah
seminar, pastinya Anda perlu mengetahui lebih dahulu sebenarnya apa yang
dimaksud dengan seminar. Seminar adalah untuk mengeksplorasi sebuah ide. Dengan
demikian seminar berbeda dengan pelatihan, di mana di dalam pelatihan, ada
sebuah keahlian yang dibawakan oleh seorang yang menguasainya dan di dalam
pelatihan terjadi transfer ilmu.
Seminar adalah satu pertemuan di
mana semua para pesertanya terlibat aktif. Di dalam seminar yang dimaksud ini,
tidak ada pembicara dan peserta, seperti yang dikenal dalam seminar pada
umumnya. Tidak ada perbedaan antara pembicara dan peserta. Dengan demikian
seminar dibedakan dari kuliah, di mana ada seorang lektor membawakan suatu tema
atau ide, dan peserta kuliah mendengarkan dan bertanya. Lektor adalah seseorang
yang menguasai tema tersebut, sedangkan peserta adalah orang yang mempelajari
tema tersebut.
1.7 Mukhtamar
Pada dasarnya istilah mukhtamar memiliki
makna yang sama dengan istilah kongres, musyawarah atau konferensi , hanya saja
istilah ini lebih dikenal di kalangan organisasi-organisasi islam. Misalnya :
mukhtamar muhamadiyah, mukhtamar nahdatul ulama dan lain sebagainya.
1.8 Pembekalan
Pembekalan juga merupakan suatu
bentuk pertemuan yang bertujuan memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat)
kepada pra peserta agar mereka memiliki wawasan yang lebih luas berkaitan
dengan lingkup kerja mereka. Pembekalan juga dapat diberikan kepada para kader partai
politik agar mereka lebih memahami visi da misi partainya. Dalam bidang
kepegawaian , pembekalan diberikan kepada para calon pegawai baru. Sekarang
pendidikan dan pelatihan pegawai baru lebih dikenal denga istilah pelatihan pra
jabatan.
1.9 Konferensi
kongres adalah suatu bentuk
pertemuan yang umumnya dihadiri oleh wakil-wakil cabang suatu organisasi(induk)
untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
oleh organisasi yang bersangkutan. Misalnya kongres wanita katolik Indonesia,
kongres partai amanat nasional, kongres partai persatuan pembangunan, kongres
ikatan dokter Indonesia, kongres persatuan guru republic Indonesia, kongres
ikatan sarjana ekonomi,dll.
1.10 Munas
Munas atau musyawarah nasional
adalah suatu musyawarah, perundingan atau rapat perundingan yang bersifat
nasional yang dihadiri oleh berbagai perwakilan dari seluruh Indonesia untuk
membicarakan suatu masalah demi kepentingan nasional. Misalnya : Musyawarah
golongan karya, musyawarah himpunan pengusaha muda Indonesia.
Munas luar biasa adalah munas yang
diselenggarakan lebih awal atau lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan
dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Misalnya Munas himpuna pengusaha
muda Indonesia biasanya diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Apabila
sebelum lima tahun muncul permasalahan yag dianggap penting dan harus segera
dipecahkan, maka kemudian diadakan munas luar biasa.
1.11 Loka karya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas :
Lokakarya (Inggris: workshop) adalah
suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu
dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.
Menurut artikata.com, Lokakarya
adalah pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis atau
yg bersangkutan dng pelaksanaan dl bidang keahliannya; sanggar kerja;
ber-lo-ka-kar-ya (v) 'melakukan lokakarya'.
2. SYARAT SYARAT SEBUAH SEMINAR
Untuk berjalannya sebuah seminar
dengan baik perlulah dipikirkan beberapa syarat:
1. Ruang
seminar
2.
Peserta
3.
Moderator
4.
Jalannya seminar
1. Ruang Seminar
Ruang seminar yang baik adalah ruang
yang memungkinkan interaksi aktif seluruh peserta seminar. Ruangan tentu saja
harus cukup tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim yang enak untuk
berseminar. Adanya papan tulis dapat membantu.
2. Materi untuk Peserta
Peserta bukanlah kertas kosong yang
menunggu diisi, seperti halnya kuliah. Lampirkanlah materi seminar sebelum
acara , sehingga mereka bisa membaca tentang tema yang akan diseminarkan,
mereka telah mengolahnya di dalam kepala mereka. Mereka telah memiliki bayangan
akan apa yang diseminarkan. Panduan berisi ringkasan tema yang diseminarkan
dimana akan memandu mereka nantinya di dalam seminar.
3. Moderator
Seorang moderator di dalam seminar
bukanlah seorang yang memberikan pelajaran, melainkan orang yang mengarahkan
jalannya seminar. Semestinyalah seorang moderator adalah orang yang paling
senior dalam tema yang akan diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah yang
paling benar. Senioritas dalam penguasaan materi semata-mata untuk mengarahkan
seminar, karena ia mestinya yang paling tahu tentang seluk beluk tema yang
diseminarkan.
Peran seorang moderator ada dua:
mengarahkan (directing) dan memoderasi (moderating). Moderator bertugas menjaga
agar seminar tidak melenceng dari tema, menjaga agar tidak ada satu orang atau
satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema
seminar tidak tereksplorasi dengan baik.
Sebelum seminar, seorang moderator
perlu memahami tema yang akan diseminarkan, menyiapkan catatan tentang tema
tersebut, menentukan kata-kata kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan kunci
yang nantinya akan ditanyakan di dalam seminar. Di awal seminar ia dapat
menuliskan terlebih dahulu poin-poin yang akan didiskusikan atau menggambarkan
sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan didiskusikan.
Seorang moderator yang baik haruslah
seorang pendengar dan pembicara yang baik. Ia mampu menangkap maksud sebuah
pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Sebaiknya seorang moderator tidak
memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali dalam sehari.
4. Jalannya seminar
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan supaya seminar berjalan baik:
· Seminar adalah sebuah diskusi dua
arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi pembicaraan. Adalah tugas
moderator untuk memperhatikan ini.
· Seminar bisa dimulai dengan
pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke
pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam. Pertanyaan jenis kedualah yang
memberikan manfaat terbesar.Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan
jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas,
moderator harus bisa menunjukkan itu dan meminta sang pengujar untuk
memperjelasnya.
· Sebuah pertanyaan bisa dilihat
sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebih mendasar. Hanya dengan cara
demikian sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih.
· Etiket harus diperhatikan dalam
sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan
tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat
diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan
dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar
dan memberi makna di dalam seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk
mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang kadang membangkitkan tawa.
· Seminar adalah sebuah tempat untuk
menggodok ide. Ia bukanlah tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang harus
kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar semua
orang memiliki posisi yang sama.
· Sebuah seminar yang baik tidaklah
harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan
pendapatnya masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka lebih terbuka,
mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh
mereka.
Demikianlah sebuah pemikiran
mengenai pembuatan seminar menurut event organizer. Dengan seminar seperti ini,
semua peserta dapat mengambil manfaat. Sebuah seminar yang baik seperti ini
dapat memberi manfaat seumur hidup yang mengendap sebagai manfaat terbaik yang
dapat diberikan oleh sebuah pendidikan.
Komentar
Posting Komentar