A.     Kondisi Belajar
1.      Definisi Kondisi Belajar
      Kondisi belajar adalah suatu keadaan yang dapat mempengaryhi proses dan hasil belajar. Definisi lain tentang kondisi belajar adalah suatu yang mana terjadi aktifitas pengetahuan dan pengalaman melalui berbagai proses pengolahan mental. Sedangkan menurut Gagne dalam bukunya “Condition of learning” (1977) menyatakan “The occurence of learningis inferred from a difference in human being’s performance before and after being placed in a learning situation”. Terjadinya belajar pada manusia terdapat perbedaan dalam penampilan/ kinerja manusia sebelum dan sesudah ia ditempatkan pada situasi belajar. Dengan kata lain ia menyatakan bahwa kondisi belajar adalah suatu situasi belajar (learning situation) yang dapat menghasilkan perubahan perilaku (performance) pada seseorang setelah ia ditempatkan pada situasi tersebut.
       Gagne membagi kondisi belajar atas dua, yaitu:
a.       Kondisi internal (internal condition) adalah kemampuan yang telah ada pada diri individu sebelum ia mempelajari sesuatu yang baru yang dihasilkan oleh seperangkat proses transformasi (ingat information processing theory Gagne).
Abraham Maslow (lahir 1 April 1908 – meninggal 8 Juni 1970 pada umur 62 tahun) adalah teoretikus yang banyak memberi inspirasi dalam teori kepribadian. Ia juga seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan menjadi seorang pelopor aliran psikologi humanistik. Ia terkenal dengan teorinya tentang hirarki kebutuhan manusia.
1.      Faktor Fisiologis.
         Faktor Fisiologis adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan keadaan jasmani seseorang, misalnya tentang fungsi organ-organ, dan susunan-susunan tubuh yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Faktor Fisiologis yang dapat mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Tonus (kondisi) badan
a)      Kondisi jasmani pada umumnya dapat dikatakan melatarbelakangi kegiatan belajar. Keadaan jasmani yang optimal akan berbeda sekali hasil belajarnya bila dibandingkan dengan keadaan jasmani yang lemah. Sehubungan dengan keadaan atau kondisi jasmani tersebut, maka ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Cukupnya nutrisi (nilai makanan dan gizi), yaitu:
Tubuh yang kekurangan gizi makanan, akan mengakibatkan merosotnya kondisi jasmani. Sehingga, menyebabkan seseorang belajarnya menjadi cepat lesu, mengantuk, dan tidak ada semangat untuk belajar. Pada akhirnya siswa tidak dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.Beberapa penyakit ringan yang diderita dapat berupa pilek, sakit gigi, batuk, dan lain sejenisnya. Semua itu tentu akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
b)      Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu
Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang dapat mempegaruhi kegiatan belajar di sini adalah fungsi-fungsi panca indera. Panca indera yang memegang peranan penting dalam belajar adalah mata dan telinga. Apabila mekanisme mata dan telinga kurang berfungsi, maka tanggapan yang disampaikan dari guru, tidak mungkin dapat diterima oleh anak didik. Jadi, siswa tidak dapat menerima dan memahami bahan-bahan pelajaran, baik yang langsung disampaikan oleh guru, maupun melalui buku bacaan.

2.      Kebutuhan Rasa Aman
Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas dan sebagainya. Karena adanya kebutuhan inilah maka manusia membuat peraturan, undang-undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem, asuransi, pensiun dan sebagainya.Sama halnya dengan basic needs, kalau safety needs ini terlalu lama dan terlalu banyak tidak terpenuhi, maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung ke arah yang makin negatif.
3.      Kebutuhan Dicintai dan Disayangi
Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai '. Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan dicintai Setiap orang ingin setia kawan dan butuh kesetiakawanan. Setiap orang pun ingin mempunyai kelompoknya sendiri, ingin punya "akar" dalam masyarakat Setiap orang butuh menjadi bagian dalam sebuah keluarga, sebuah kampung, suatu marga, dll. Setiap orang yang tidak mempunyai keluarga akan merasa sebatang kara, sedangkan orang yang tidak sekolah dan tidak bekerja merasa dirinya pengangguran yang tidak berharga. Kondisi seperti ini akan menurunkan harga diri orang yang bersangkutan.
4.      Kebutuhan Harga Diri
Di sisi lain, jika kebutuhan tingkat tiga relatif sudah terpenuhi, maka timbul kebutuhan akan harga diri (esteem needs). Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain. Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri (self actualization). Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hirarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.
b.      Kondisi Eksternal (eksternal condition) adalah situasi perangsang di luar diri si belajar. Kondisi belajar yang diperlukan untuk belajar berbeda-beda untuk setiap kasus. Begitu pula dengan jenis kemampuan belajar yang berbeda akan membutuhkan kemampuan belajar sebelumnya yang berbeda dan kondisi eksternal yang berbeda pula.
1.      Keluarga
Di dalam keluarga yang menjadi penanggung jawab adalah orang tua,sikap orang tua di dalam keluarga sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.Sikap orang tua yang otoriter,demokratis sangat berpengaruh bagi perkembangan anak.Karena itu rumah tangga sangat berpengaruh bagi perkembangan pribadi anak.


2.      Faktor sekolah
Faktor sekolah juga tidak kalah pentingnya di dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang baik meliputi guru,sarana,fasilitas,kurikulum,disiplin,lingkungan sekolah hubungan guru dengan siswa,hubungan sekolah dengan orang tua siswa,dan lain sebagainya.
a)      Guru
b)      Sarana Kelas / Sekolah
c)       Kurikulum
Disiplin
3.      Faktor masyarakat
Karena peserta didik hidup berkecimpung di tengah  - tengah masyarakat,maka lingkungan masyarakat sangat berpengaruh bagi peserta didik.
Berdasarkan pendapat Gagner diatas, maka kita dapat menyiasati kondisi belajar itu agar dapat berpengaruh positif pada siswa dan tidak menimbulkan kejenuhan, diantaranya melalui langkah –langkah berikut :
a)      Pemberian motivasi
b)       Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan
c)      Membuat Lingkungan Belajar yang Menggairahkan
d)      Mengadakan refreshing
B.     Strategi Belajar
Dalam suasana belajar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1.      Ciptakan EMOSI POSITIF, emosi yang positif akan mempengaruhi kinerja otak kita.. (Pemindaian otak menunjukkan bahwa cuping depan kiri anda menjadi aktif jika anda merasakan emosi positif
2.      Ciptakan MINAT dengan bertanya : Apa manfaatnya bagi aku? (tanyakan pada diri anda) : "Bagaimana aku dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari?"
3.      Temukan GAYA BELAJAR-mu. Apakah VISUAL, AUDITORIAL atau KINESTETIK?
4.      Memperhatikan KEMAMPUAN dan WAKTU yang anda butuhkan dalam belajar.
5.      Pilih TEMPAT dan SUASANA yang nyaman.
6.      Gunakan MUSIK LEMBUT yang dapat membantu konsentrasi belajar.
7.      Buatlah PETA PIKIRAN atau mind mapping untuk membantu mengingat dan memahamimateri yang dipelajari, otak kita lebih mudah mengingat informasi berupa gambar, bentuk-bentuk dan suara.
8.      Lakukan SENAM OTAK (Brain Gym) sebelum dan sesudah belajar.
9.      Cari SUMBER BELAJAR LAIN (internet, majalah, koran, buku-buku penunjang dll)




Pertanyaan :
Jika saya mengajar di 12 siswa, jika ½ siswanya factor internalnya rendah dan setengahnya lagi sangat aktif/ tinggi. Saya akan mengajarsatu objek bahasa Indonesia. Strategi yang saya lakukan dengan satu topic, yakni :
Topic : Macam dan Jenis Paragraf Beserta Contohnya
1.      Paragraf Argumentasi (Argumentatif)
Paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya.
Ciri-ciri : ada pendapat dan ada alasannya.
2.      Paragraf Persuasi (Persuasif)
 Paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-ciri : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
3.      Paragraf Narasi (Naratif)
Paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-ciri : ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian.
4.      Paragraf Eksposisi (Eksposisif)
Paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Ciri-ciri : ada informasi
5.   Paragraf Deskripsi (Deskriftif)
Paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-ciri : ada objek yang digambarkan

Teknik dan Strategi Belajar : MURDER
1.      MOOD – Suasana Hati
Disni adalah bagaimana bisa membangun suasana hati yang mendukung. Suasana hati dapat dibangun dengan menentukan waktu, lingkungan dan sikap terhadap belajar yang paling pas untuk diri sendiri, sesuai pribadi masing-masing. Sebagai contoh, ada siswa yang paling suka belajar kalau sambil bercerita. Nah lakukan hal tersebut jika memang cocok dan pas sesuai kepribadian dengan menyuruh siswa menceritakan paragraph telah dibuat.
2.      UNDERSTAND – Pahami
Siswa membaca materi yang ingin dipelajari. Beri tanda jika menemukan hal yang belum dimengerti, bisa menggunakan stabilo atau catatan/note pada tempat tersebut. Siswa mencari tahu mengenai hal yang belum dimengerti, bisa lewat diskusi, bertanya atau melalui internet. Yang penting disini adalah tidak perlu malu jika anda tidak tahu. Semakin siswa banyak belajar, semakin jelas bahwa ilmu yang dimiliki terasa semakin sedikit.
3.      RECALL – Ulangi
Setelah mempelajai suatu topic Macam dan Jenis Paragraf Beserta Contohnya, siswa berhenti kemudian ulangi kembali atau baca kembali topik, materi tersebut. Caranya adalah dengan membuat rangkuman materi tersebut. Ingat, disini kata kuncinya adalah membuat rangkuman, bukan ringkasan. Meringkas hanya menyingkat, tapi membuat rangkuman adalah menyajikan inti materi pokok yang penting dari topic Macam dan Jenis Paragraf Beserta Contohnya.
4.      DIGEST – Telaah
Disini adalah siswa kembali lagi menelaah dan ‘mencerna’ apa yang belum dimengerti dan dipahami. Siswa membaca kembali rangkuman yang telah dibuat, termasuk tanda-tanda atau catatan yang belum dipahami. Semua tanda atau catatan sebaiknya sudah dimengerti seperti yang ada di langkah UNDERSTAND. Jika masih ada yang belum paham, silakan mencari info ke pakar eksternal atau sumber yang bisa dipercaya yakni saya sebagai pendidik.
5.      EXPAND – Kembangkan
Di tahap ini siswa mengembangkan topic Macam dan Jenis Paragraf Beserta Contohnya yang telah dipelajari dengan memberi tiga pertanyaan :
a.       Bagaimana caranya agar dapat mengetahui Macam Paragraf ?
b.      Bagaimana caranya agar dapat mengetahui Jenis Paragraf ?
c.       Bagaimana caranya agar dapat menulis paragraph dengan baik dan benar ?

6.      REVIEW – Pelajari Kembali
Adalah bagian terakhir dari strategi dan teknik belajar yaitu siswa mempelajari kembali materi yang telah dipelajari, serta mengulangnya kembali. Jika kita pernah membaca suatu materi dan mengulangnya kembali, akan memudahkan pemahaman dan pengertian lebih mendalam terhadap materi tersebut.
Demikian materi strategi belajar MURDER, dengan menerapkan secara tepat dan efektif, maka cara belajar dan pemahaman atas materi belajar akan meningkat secara drastic.



Komentar

Postingan Populer