EVALUASI PEMBELAJARAN
TAKSONOMI PENDIDIKAN
Disusun Oleh
Kelompok I:
2. Dameria Manik (12110284)
3. Sehat S. M. Silalahi (12110287)
4. Adong G.Ginting (12110291)
5. Santi Purba (12110298)
Dosen Pembimbing
:
Drs. Harlen
Simanjuntak, M.Pd
Kertas kerja
ini dibuat untuk memenuhi tugas
Evaluasi
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih Penulis panjatkan
kepada Tuhan Yang maha Esa, yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Pada kesempatan ini Penulis juga ingin
menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing Bapak Harlen Simanjuntak,
M.pd yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik,
begitu juga dengan teman-teman sekalian yang telah memberikan masukan atau
nasehat terhadap makalah ini sehingga selesai dengan baik.
Adapun judul makalah ini “Taksonomi
Pendidikan”.Makalah ini sedikit banyaknya memuat isi tentang pengertian
taksonomi pendidikan, sejarah taksonomi bloom, taksonomi bloom serta bagaimana
cara menggunakan taksonomi bloom..
Segala
keterbatasan yang ada, Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu dengan kerendahan hati, Penulis mengharapkan saran
maupun masukan yang berguna dan membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Maret
Penulis
I
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………...............…….i
Daftar Isi………………………………………………………………………………...ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………......……….….....1
A.
Latar Belakang
…………………………………………………………......1
B.
Rumusan
Masalah……………………………………………....……..…....1
C.
Tujuan
Penulisan………………………………………………….…..….....1
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………...………..….......….2
A. Pengertian Taksonomi Pendidikan
……………………….……...……...….2
B.
Sejarah Taksonomi
Bloom….............…………………………......….........3
C.
Taksonomi Bloom ..............................................................................3
D.
Revisi Taksonomi Bloom .................................................................11
E.
Cara
Menggunakan Taksonomi Bloom .....................................................13
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………….……..…18
A. Kesimpulan………………………………………………………...………...18
B. Saran ...........................................................................................18
DAFTAR
PUSTAKA………………...………………………….………………19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan
memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih
daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu
belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan
kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Perbedaan pendidikan dan
pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap pembentukan kesadaran
dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan keahlian. Dalam
pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam
hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif,
afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi
beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat),
mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling
kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga
tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah.
Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga sering pula disebut sebagai "Taksonomi Bloom".
Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga sering pula disebut sebagai "Taksonomi Bloom".
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan taksonomi pendidikan?
1. Apa yang dimaksud dengan taksonomi pendidikan?
2. Bagaimana awal sejarah taksonomi bloom?
3. Apa yang
dibahas pada taksonomi bloom?
4. Hal-hal apa
saja yang termasuk pada revisi taksonomi bloom?
5. Bagaimana cara
menggunakan taksonomi bloom?
C. Tujuan
Adapun tujuan
makalah ini agar para mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui pengertian taksonomi pendidikan.
1. Mengetahui pengertian taksonomi pendidikan.
2. Mengetahui
bagaimana sejarah taksonomi Bloom.
3. Mengetahui
tentang taksonomi bloom.
4. Mengetahui
revisi taksonomi bloom.
5. Memahami
langkah-langkah penerapan taksonomi bloom.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Taksonomi dan Letak
Taksonomi dalam Dunia Pendidikan
Secara bahasa taksonomi diambil
dari bahasa Yunani yaitu tassein dan nomos. Tassein yang
berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan.Taksonomi
dapat pula diartikan secara istilah yaitu, sebagai pengelompokan suatu hal
berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi
bersifat lebih umum atau masih luas dan taksonomi yang lebih rendah bersifat
lebih spesifik atau lebih terperinci.
Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan
tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain,
yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi
kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara
hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah
laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan
menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah.
Sejak lahirnya kurikulum
PPSP (Proyek Perintis Sekolah Pembangunan) yang kemudiandisusul oleh lahirnya
kurikulum tahun 1975, telah mulai tertanam kesadaran pada para gurubahwa tujuan
pelajaran harus dirumuskan sebelum proses belajar mengajar berlangsung.
Tujuan pendidikan dapat dirumuskan pada tiga
tingkatan :
1. Tujuan umum pendidikan
Tujuan ini menentukan perlu dan tidaknya suatu
program diadakan. Didalam praktek
sehari-hari disekolah, tujuan ini dikenal sebagai TIU
(Tujuan Intruksional Umum).
2. Tujuan yang didasarkan pada tingkah laku.
Dalam periode 20 tahun terakhir ini, banyak usaha
telah dilakukan untuk mencarimetode yang dapat digunakan untuk menganalisis
atau mengklasifikasikan sebuahpandangan yang berhubungan dengan kegiatan
pendidikan sehari-hari yang dimaksudadalah berhasilnya pendidikan dalam bentuk
tingkah laku.Inilah yang dimaksud dengantaksonomi (taxonomy).Ada tiga
macam tingkah laku yang dikenal umum, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor (keterampilan).
3. Tujuan yang lebih jelas dirumuskan secara
operasional.
Kaum behavioris (kaum yang mengutamakan tingkah
laku), berpendapat bahwataksonomi yang dikemukakan oleh Bloom dan
kawan-kawan, adalah sangat bersifatmental.Mereka tidak menjelaskan kepada para
pendidik secara konkrit dan dapatdiamati.Dalam pelaksanaan pendidikan
disekolah, ketiga tujuan ini harus ada. Tetapi prakteknyamemang sulit karena
dalam beberapa hal, penafsirannya lalu menjadi subjektif. Kesulitan lainadalah
bahwa sulit untuk mejabarkan tujuan umum ini menjadi tujuan yang lebih
terperinci.
Beberapa ahli telah mencoba memberikan cara bagaimana
menyebut ketiga tingkatan tujuan
ini, yang akhirnya oleh Viviane De Landshere disimpulkan
ada 3 tingkat tujuan (termasuk
taksonomi)
a. Tujuan akhir atau tujuan umum pendidikan
b. Taksonomi
c. Tujuan operasional
B. Sejarah
Taksonomi Bloom
Awal tahun 1950-an,
dalamKonferensi Asosiasi Psikolog Amerika, Bloomdan kawan-kawan mengemukakan
bahwadari evaluasi hasil belajar yang banyakdisusun di sekolah, ternyata
persentaseterbanyak butir soal yang diajukan hanyameminta siswa untuk
mengutarakan hapalan mereka. Konferensi tersebut merupakan lanjutan darikonferensi
yang dilakukan pada tahun 1948. Menurut Bloom, hapalan sebenarnya merupakan
tingkatterendah dalam kemampuan berpikir (thinking behaviors). Masih
banyak level lain yang lebih tinggiyang harus dicapai agar proses pembelajaran
dapat menghasilkan siswa yang kompeten di bidangnya.Akhirnya pada tahun 1956,
Bloom, Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl berhasil mengenalkankerangka konsep
kemampuan berpikir yang dinamakan Taxonomy Bloom. Jadi, Taksonomi Bloom
adalahstruktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai dari
tingkat yang rendah hingga yang tinggi.Tentunya untuk mencapai tujuan yang
lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi lebih dulu. Dalamkerangka konsep
ini, tujuan pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah
kemampuanintelektual (intellectual behaviors) yaitu kognitif, afektif
dan psikomotorik.
C. Taksonomi Bloom
Bloom danKratwhol telah memberikan banyak inspirasi
kepada banyak orang yangmelahirkan taksonomi lain. Prinsip-prinsip dasar yang
banyak digunakan oleh 2 orang ini ada 4buah yaitu :
a. Prinsip metodologis
Perbedaan-perbedaan yang besar telah merefleksi
kepada cara-cara guru dalam mengajar.
b. prinsip psikologis
Taksonomi hendaknya konsisten dengan fenomena
kejiwaan yang ada sekarang.
c. Prinsip logis
Taksonomi hendaknya dikembangkan secara logis dan
konsisten.
d. Tingkatan tujuan
Tiap-tiap jenis
tujuanpendidikan hendaknya menggambarkancorak yang netral.Atas dasar prinsip
ini maka taksonomi disusun menjadi suatu tingkatan yang menunjukkantingkat
kesulitan.Sebagai contoh, mengingat fakta lebih mudah daripada menarik
kesimpulan atau menghafal, lebih mudah daripada memberikan
pertimbangan.Tingkatan kesulitan ini juga merefleksi kepada kesulitan dalam
proses belajar dan mengajar.
Sudah banyak diketahui mula-mula taksonomi Bloom
terdiri dari dua bagian yaitu kognitif
domain dan afektif domain (cognitive domain and
affective domain).Pencipta dari kedua
taksonomi ini merasa tidak tertarik pada psikomotor
domain karena mereka melihat hanya adasedikit kegunaannya di Sekolah Menengah
atau Universitas (Bloom,1959).
Ada tiga ranah atau domain besar, yang
terletak pada tingkatan ke-2 yang selanjutnya disebut
taksonomi yaitu :
a.Ranah kognitif (cognitive domain)
b. Ranah efektif (affektive domain)
c.Ranah psikomotor (psychomotor domain)
a. Ranah kognitif
1. Mengenal ( recognition)
Dalam pengenalan siswa diminta unutk memilih satu
dari dua atau lebih jawaban.
Contoh :
Hasil bumi yang terkenal di daerah Temanggung adalah:
a. Padi
b. Tebu
c. Tembakau
Mengungkap/mengingat kembali (recall)
Berbeda dengan mengenal maka dalam mengingat kembali
ini siswa diminta untuk
mengingat kembali satu atau lebih fakta-fakta yang
sederhana.
Contoh :
Tempat keluarnya air dari dalam tanah disebut ….
Mengenal dan mengungkap kembali, pada umumnya dikategorikan
menjadi satu jenis yakni
ingatan. Kategori ini merupakan kategori yang paling
rendah tingkatnya karena tidak terlalu
banyak meminta energi.
2. Pemahaman
(comperehension)
Dengan pemahaman, siswa diminta unutk membuktikan
bahwa ia memahami hubungan yang
sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.
Contoh :
Diantara gambar ini yang dapat disebut dengan sudut
segitiga siku-siku adalah :


![]() |


![]() |


![]() |
Untuk dapat menentukan gambaran mana yang dapat
dinamakan segitiga siku-siku maka ia
harus menghubungkan konsep segitiga dan konsep
siku-siku.
3. Penerapan atau aplikasi (application)
Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut
untuk memiliki kemampuan untukmenyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu
(konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara)
secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi
baru dan menerapkannya secara benar.
Contoh :
Untuk menyelesaikan hitungan 51 x 40 = n
Maka paling tepat kita gunakan
a. Hukum asosiatif
b. Hukum komutatif
c. Hukum distributif
4. Analisis (analysis)
Dalam tugas analisis ini siswa diminta untuk
menganalisis suatu hubungan atau situasi yang
kompleks atas konsep-konsep dasar.
Contoh :
Siswa disuruh menerangkan apa sebab pada waktu
mendung dan ada angin kencang tidak
segera turun hujan.
5. Sintesis (synthesis)
Apabila penyusunan soal tes bermaksud meminta siswa
melakukan sintesis maka pertanyaan-pertanyaandisusun sedemikian rupa sehingga
meminta siswa untuk menggabungkan ataumenyusun kembali (reorganize) hal-hal
yang spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru dengan singkat dapat
dikatakan bahwa dengan soal sintesis ini siswa diminta
untuk melakukan generalisasi.
Contoh :
Dengan mengetahui situasi daerah dan milik dalam hal
kekayaan bahan mentah sertasemangat penduduk disuatu daerah yang kini dapat
berkembang pesat menjadi kotapelabuhan yang besar maka kota-kota kecil di
pinggir pantai mana yang mempunyai potensi
untuk menjadi sebuah kota pelabuhan yang besar?
6. Evaluasi (evaluation)
Apabila penyusunan soal bermaksud untuk mengetahui
sejauh mana siswa mampumenerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki
untuk menilai sesuatu kasus
yang diajukan oleh penyusun soal.
Mengadakan evaluasi dalam pengukuran aspek kognitif
ini tidak sama halnya denganmengukur aspek afektif. Mengevaluasi dalam aspek
kognitif ini menyangkut dengan“benar/salah” yang didasarkan dalil, hukum,
prinsip pengetahuan, sedangkan mengevaluasi
dalam aspek afektif menyangkut dengan “baik/buruk”
berdasarkan nilai atau norma yang
diakui oleh subjek yang bersangkutan.
Sejak tahun 1983 istilah “aspek” ini lebih populer dengan
istilah baru yakni “ranah”. Untuk
ranah kognitif, Bloom menemukan adanya tingkatan-tingkatan
ranah , tersusun dalam urutan
meningkat (hierarki) yang bersifat linear. Namun dari
beberapa studi lanjut yang dilakukanahli-ahli antara lain Madaus diketemukan
bahwa ranah-ranah tersebut tidak seluruhnya dalam
urutan linear. Untuk ranah-ranahyang lebih tinggi yakni
analisis, sintesis, dan evaluasi,terletak pada suatu garis horizontal dan
terlihat sebagai cabang.
Apabila dibandingkan akan tergambar sebagai berikut
ini :
Struktur Hipotesis oleh Bloom Struktur yang ditemukan oleh Madaus dkk












Ingatan Ingatan
b. Ranah Afektif
Pandangan atau pendapat (opinion)
Apabila guru mau mengukur aspek afektif yang
berhubungan dengan pandangan siswa maka
pertanyaan yang disusun menghendaki respons yang
melibatkan ekspresi, perasaan ataupendapat pribadi siswa terhadap hal-hal yang
relatif sederhana tetapi bukan fakta.
Contoh:
Bagaimanakah pendapat Anda tentang keputusan yang
diambil oleh Bapak Lurah dalam situasidi atas?Bagaimanakah tindakan Anda jika
seandainya yang menjadi lurah itu Anda?
Sikap atau nilai (attitude, value)
Dalam penilaian afektif tentang sikap ini, siswa
ditanya mengenai responsnya yang melibatkansikap atau nilai telah mendalam di
sanubarinya, dan guru meminta dia untuk mempertahankanpendapatnya.
Contoh:
Bagaimana pendapat Anda seandainya semua penjahat
yang merugikan masyarakat dan negara,
baik yang proletar maupun yang elite diberi hukuman
mati saja?Mengapa pendapat Anda
demikian?
c. Ranah psikomotorik
Perkataan psikomotor berhubungan dengan kata “motor,
sensory motor atau perceptualmotor”.Jadi, ranah psikomotorik berhubungan
erat dengan kerja otot sehinggamenyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya
yang termasuk ke dalamklasifikasi gerak disini mulai dari gerak yang paling
sederhana yaitu melipat kertassampai dengan merakit suku cadang televisi serta
komputer. Secara mendasar perlu dibedakan antara dua hal yaitu keterampilan (skills)
dan kemampuan (abilities).
Contoh :
“Seberapa terampil para siswa dalam menyiapkan
alat-alat.”
“Seberapa terampil para siswa menggunakan alat-alat.”
Taksonomi untuk ranah psikomotorik antara lain
dikemukakan oleh Anita Harrow(1972). Menurutnya, penentuan kriteria untuk
mengukur keterampilan siswaharus dilakukan dalam jangka waktu
sekurang-kurangnya 30 menit. Kurang dari waktutersebut diperkirakan para
penilai belum dapat menangkap gambaran tentang pola keterampilan yang
mencerminkan kemampuan siswa.
Garis besar taksonomi yan dikemukakan oleh Harrow adalah sebagai berikut:
Tingkat
|
Uraian dan contoh
|
1. Gerakan reflleks
(refleks movement)
1.1 Segmental reflexes
1.2 Intersegmental reflexes
1.3 Suprasegmental
2. Dasar gerakan-gerakan
(basic fundamental
movement)
2.1 Locomotor movemet
2.2 Nonlocomtor
movements
2.3 Manipulative
movements
3. Perceptual Abilities
3.1 Kinethetic
Discrimination
3.1a Body awareness
3.1b Body image
3.1c Body relationship to
surrounding objects in
space
3.2 Visual discrimination
3.3 Auditory
discrimination
3.4 Tactile discrimination
3.5 Coordinated activities
4. Phyical abilities
4.1 Ketahanan
(Endurance)
4.2 Kekuatan (strength)
4.3 Flexibility
4.4 Kecerdasan otak
(Agility)
5. Skilled movements
5.1 Simple adaptative
skills
5.2 Compound adaptative
skills
5.3 Compleks adaptative
skills
6. Nondiscoursive
communication
6.1 Expressive movemets
6.2 Interpretive movements
|
Respon gerakan yang tidak disadari yang
dimiliki sejak lahir.
Kesemuanya berhubungan dengan gerakangerakan
yang dikoordinasikan oleh otak dan
bagian-bagian sumsum tulang belakang
Gerakan-gerakan yang menuntun kepada
keterampilan yang sifatnya kompleks
Gerakan-gerakan yang mendahului kemampuan berjalan
(tengkurap, merangkap, tertatih-tatih,berjalan, lari, melompat,
menggelinding, memanjat).
Gerakan-gerakan dinamis didalam suatu ruangan yang
bertumpu pada sesuatu sumbu tertentu.
Gerakan-gerakan yang terkoordinasikan seperti dalam
kegiatan bermain piano, menggambar, naik sepeda, mengetik, dan sebagainya.
Kombinasi dari kemampuan kognitif dan gerakan. Menyadari
akan gerakan-gerakan tubuh seseorang.
Menyadari gerakan-gerakan pada dua sisi
tubuhnya, pada satu sisi, keberatsebelahan
dankeseimbangan.
Perasaan-perasaan tentang adanya gerakan yangberhubungan
dengan badannya sendiri.
Konsep tentang arah dan kesadaran badan dalamhubungan
dengan lingkungan ruang sekitar.
Visual acuity (kemampuan membedakan bentukdan
bagian), visual tracking memory (mengingatkembali pengalaman visual), figuregrounddifferentiation
(membedakan figure yangdominan di antara latar belakan yang kabur), danconsistency
(pengalaman konsep visual).
Meliputi auditory acuity, auditory tracking,auditory
memory.
Kemampuan untuk membedakan dengan
sentuhan.
Koordinasi antara mata dengan tangan dan matadengan
kaki.
Kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan
gerakan-gerakan keterampilantingkat tinggi.
Kemampuan untuk melanjutkan aktivitas,
termasuk ketahanan ototdan denyut jantung.
Kemampuan menggunakan otot untuk
mengadakan perlawanan.
Rentangan gerakan dan sendi.
Kemampuan untuk bergerak cepat termasuk
kemampuan untuk mengubah arah, memulai
atau berhenti, mengurangi waktu tenggang
antara reaksi dan respons (tampak dalamkecekatan),
dan meningkatkan dexterity(meningkatkan ketangkasan=deftness).
Gerakan-gerakan yang memerlukan belajarmisalnya,
keterampilan dalam menari, olaraga,dan rekreasi.
Setiap adaptasi yang berhubungan dengan
dasargerakan dasar nomor 2.2.
Gerakan kombinasi untuk menggunakan
alat-alatseperti raket, parang, dan sebagainya.
Menguasai mekanisme seluruh tubuh seperti
dalam senam (gymnastic).
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan
menggunakan gerakan misalnya ekspresi wajah.
Gerakan-gerakan yang digunakan dalamkehidupan
sehari-hari seperti sikap dan gerak
tubuh, isyarat dan ekspresi wajah.
Gerakan sebagai bagian dari bentuk seni
termasuk gerakan estetis, gerakan-gerakan
kreatif (improvisasi) dan sebagainya
|
D. Revisi Taksonomi Bloom
Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin
Anderson Krathwohl dan para ahli psikologialiran kognitivisme memperbaiki
taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikantersebut baru
dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi
hanyadilakukan pada ranah kognitif. Revisi tersebut meliputi:
1. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata
kerja untuk setiap level taksonomi.
2. Perubahan hampir terjadi pada semua level
hierarkhis, namun urutan level masih sama yaitu dariurutan terendah hingga
tertinggi. Perubahan mendasar terletak pada level 5 dan 6. Perubahan- perubahantersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering (mengingat).
2.
Pada level 2, comprehension dipertegas menjadi understanding (memahami).
3.
Pada level 3, application diubah menjadi applying (menerapkan).
4.Pada
level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis).
5.
Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi
dengan perubahan mendasar,yaitu creating (mencipta).
6.Pada
level 6, Evaluation turun posisisinya menjadi level 5, dengan sebutan evaluating
(menilai).Revisi Krathwohl ini seringdigunakan dalam merumuskan
tujuanbelajar yang sering kita kenal denganistilah C1 sampai dengan C6.
Perubahan istilah dan pola level
taksonomi bloom dapat digambarkan sebagai berikut:


Sama dengan sebelum revisi, tiga level pertama (terbawah)
merupakan Lower Order ThinkingSkills, sedangkan tiga level berikutnya Higher
Order Thinking Skill. Jadi, dalam menginterpretasikanpiramida di atas,
secara logika adalah sebagai berikut:
1. Sebelum kita memahami sebuah konsep maka kita harus
mengingatnya terlebih dahulu
2. Sebelum kita menerapkan maka kita harus memahaminya
terlebih dahulu
3. Sebelum kita menganalisa maka kita harus menerapkannya
dulu
4. Sebelum kita mengevaluasi maka kita harus menganalisa
dulu
5. Sebelum kita berkreasi atau menciptakan sesuatu, maka
kita harus mengingat, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis dan
mengevaluasi.
Beberapa kritik dilemparkan
kepada penggambaran piramida ini. Ada yang beranggapan bahwasemua kegiatan tidak
selalu harus melewati tahap yang berurutan. Proses pembelajaran dapat
dimulaidari tahap mana saja tergantung kreasi tiap orang. Namun demikian,
memang diakui bahwa pentahapanitu sebenarnya cocok untuk proses pembelajaran
yang terintegrasi.
E.
Cara Menggunakan Taksonomi
Bloom
Dalam kaitannya dengan tugas pengajar/widyaiswara
dalam menyusun kurikulum, pemilihan
kata kerja kunci yang tepat memegang peranan penting
dalam menjelaskan tujuan program diklat,Kata kerjakunci tersebut merupakan
acuan bagi instruktur dalam menentukankedalaman penyampaikan materi,apakah
cukup memahami saja, mendemonstrasikan, menilai, dan sebagainya.
Langkah-langkah yang harus
digunakan dalam menerapkan Taksonomi Bloom adalah sebagaiberikut:
1. Tentukan tujuan pembelajaran
2. Tentukan kompetensi
pembelajaran yang ingin dicapaiapakah peningkatan knowledge, skills atau
attitude. Dalamhal ini perlu dipertimbangkan karakteristik mata
diklat,dan peserta didik
3. Tentukan ranah kemampuan
intelektual sesuai dengankompetensi pembelajaran.
a. Ranah kognitif : Tentukan
tingkatan taksonomi,apakah pada tingkatan Mengingat,Memahami,Menerapkan,
Menganalisis, Menilai,Membuat.
b. Ranah Psikomotorik :
Kategorikan ranah tersebut,apakah termasuk Persepi, Kesiapan, Reaksi
yang diarahkan, Reaksi natural (mekanisme),Adaptasi, Reaksi yang kompleks
Kreativitas.
c. Ranah Afektif: Kategorikan ranah tersebut, apakah
termasuk penerimaan, Responsif, Nilai yangdianut (Nilai diri), Organisasi dan
Karakterisasi.
4. Gunakan kata kerja kunci yang sesuai, untuk
menjelaskan instruksi kedalaman materi, baik padatujuan program diklat,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian.
5. Sebagai tambahan, untuk penerapan taksonomi bloom
dalam ranah kognitif, dapat ditentukan pulamedia pembelajaran yang sesuai
dengan mengacu pada Bloom’s Cognitive Wheel.
Berikut ini adalah penjelasan dan pilihan kata kerja
kunci dari ranah kognitif yang telah direvisi.
REVISI RANAH KOGNITIF - PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)
No
|
Kategori
|
Penjelasan
|
Kata kerja kunci
|
1.
|
Mengingat
|
Kemampuan menyebutkan
kembali informasipengetahuan yang tersimpandalam
ingatan. Contoh:
menyebutkan arti taksonomi.
|
Mendefinisikan, menyusun daftar,
menjelaskan, mengingat, mengenali,menemukan kembali,
menyatakan,
mengulang, mengurutkan, menamai,menempatkan,
menyebutkan.
|
2.
|
Memahami
|
Kemampuan memahami
instruksi dan menegaskan pengertian/makna ide atau
konsep yang telah diajarkan baikdalam bentuk lisan,
tertulis,maupun grafik/diagram
Contoh : Merangkum materi
yang telah diajarkan dengan
kata-kata sendiri
|
menyatakan kembali, menafsirkan,
menginterpretasikan, mendiskusikan,
menyeleksi, mendeteksi, melaporkan,menduga,
mengelompokkan, membericontoh, merangkum menganalogikan,
mengubah, memperkirakan.
|
3.
|
Menerapkan
|
Kemampuan melakukan sesuatu
dan mengaplikasikan konsep
dalam situasi tetentu. Contoh:
Melakukan proses pembayaran
gaji sesuai dengan sistem
berlaku.
|
Memilih, menerapkan, melaksanakan,
mengubah, menggunakan,
mendemonstrasikan, memodifikasi,
menginterpretasikan, menunjukkan,
membuktikan, menggambarkan,
mengoperasikan, menjalankan
memprogramkan, mempraktekkan, memulai
|
4.
|
Menganalisis
|
Kemampuan memisahkan
konsep kedalam beberapa
komponen dan mnghubungkan
satu sama lain untuk
memperoleh pemahaman atas
konsep tersebut secara utuh.
Contoh:Menganalisis penyebab
meningkatnya Harga pokok
penjualan dalam laporan
keuangan dengan memisahkan
komponen- komponennya.
|
Mengkaji ulang,membedakan,
membandingkan, mengkontraskan,
memisahkan, menghubungkan, menunjukan
hubungan antara variabel, memecah menjadi
beberapa bagian, menyisihkan, menduga,
mempertimbangkan mempertentangkan,
menata ulang, mencirikan, mengubah
struktur, melakukan pengetesan,
mengintegrasikan, mengorganisir,
mengkerangkakan.
|
5.
|
Mengevaluasi/
Menilai
|
Kemampuan menetapkan
derajat sesuatu berdasarkan
norma, kriteria atau patokan
tertentu
Contoh: Membandingkan hasil
ujian siswa dengan kunci
jawaban.
|
Mengkaji ulang, mempertahankan,
menyeleksi, mempertahankan, mengevaluasi,
mendukung, menilai, menjustifikasi,
mengecek, mengkritik, memprediksi,
membenarkan, menyalahkan.
|
6.
|
Mencipta
|
Kemampuan memadukan unsur-unsur
menjadi sesuatu bentuk
baru yang utuh dan koheren,
atau membuat sesuatu yang
orisinil. Contoh: Membuat
kurikulum dengan
mengintegrasikan pendapat dan
materi dari beberapa sumber
|
Merakit, merancang, menemukan,
menciptakan, memperoleh,
mengembangkan, memformulasikan,
membangun, membentuk, melengkapi,
membuat, menyempurnakan, melakukan
inovasi, mendisain, menghasilkan karya.
|
penting
dDaftar contoh kata kerja
operasional yang dapat dipakai untuk ranah Kognitif
MengeMengetahuiM
|
MMemahamimMM
|
Mengaplikasikan
|
MMenganalisis
eeMengananganalisis
|
Mengevaluasisi
|
Membuat
|
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasangkan
Menamai
Manandai
Membaca
Menyadari
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Menyatakan
Mempelajari
Mentabulasi
Memberi kode
Menelusuri
Menulis
|
Memperkirakan
Menjelaskan
Mengkategorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Mengubah
Mempertahankan
Menguraikan
Menjalin
Membedakan
Mendiskusikan
Menggali
Mencontohkan
Menerangkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
|
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Menyesuaikan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Mengklasifikasi
Menghitung
Membangun
Mengurutkan
Membiasakan
Mencegah
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mengoperasikan
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Meramalkan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Mensimulasikan
Memecahkan
Melakukan
Mentabulasi
|
Menganalisis
Mengaudit
Memecahkan
Menegaskan
Mendeteksi
Mendiagnosis
Menyeleksi
Memerinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Mengkorelasikan
Merasionalkan
Menguji
Mencerahkan
Menjelajah
Membagankan
Menyimpulkan
Menemukan
Menelaah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengedit
Mengaitkan
Memilih
Mengukur
Melatih
Mentransfer
|
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Mengkritik
Menimbang
Memutuskan
Memisahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahankan
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
|
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Mengkategorikan
Mengkode
Mengkombinasikan
Menyusun
Mengarang
Membangun
Menanggulangi
Menghubungkan
Menciptakan
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merancang
Merencanakan
Mendikte
Meningkatkan
Memperjelas
Memfasilitasi
Membentuk
Merumuskan
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Memadukan
Membatas
Mereparasi
Menampilkan
Menyiapkan
Memproduksi
Merangkum
Merekonstruksi
Membuat
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata taksonomi diambil dari
bahasa Yunani yaitu “tassein” yang berarti untuk mengklasifikasi dan “nomos”
yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi berhirarki
dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak,
benda diam, tempat, dan kejadian, sampai pada kemampuan berfikir dapat
diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.sedikit uraian mengenai
taksonomi bloom, dan untuk memudahkan para penyusunkurikulum dalam memilih kata
kerja yang sesuai terkait dengan tujuan program, kompetensi dasar danindikator
pencapaian, berikut ini adalah daftar pilihan kata kerja yang dapat digunakan
dalam ranah Kognitif (knowledge).
B. Saran
Berdasarkan makalah yang kami
buat ini yang memuat tentang Taksonomi Pendidikan, semoga makalah ini dapat
menjadi referensi dan juga manfaat lainnya bagi mahasiswa yang menjadi calon
guru dan juga bagi para guru-guru untuk menjadi pedoman atau acuan dalam
membuat perangkat pembelajaran.
m diklat, kompetensi
m diklat, kompetensi
DAFTAR PUSTAKA r dan indikator pencapaian
Arikunto, Suharsimi.
2008. “Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta: Bumi Aksarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi. Diakses tanggal 14 Maret 2015.http://endang965.wordpress.com/2009/03/18/taksonomi-bloom,diakses
tanggal 14 Maret
2015.
http://id. 766_1-Taksonomi Bloom - Retno-ok-mima, diakses
tanggal 14 Maret 2015.
Komentar
Posting Komentar